Monkey D Luffy

Monkey D. Luffy (モンキー・D・ルフィ, Monkī Dī Rufi?) adalah nama seorang bajak laut fiksi dari serial anime dan manga One Piece. Saat ini jumlah nilai buruannya berada di posisi ke-1 dengan nilai sebesar 400 juta berry.

1.  Tentang Luffy

Dia adalah kapten dari Kelompok Bajak Laut Topi Jerami, dan berasal dari Desa Fusha. Sebelumnya, kepala Luffy dihargai 30 juta berry setelah mengalahkan Arlong dan menjadi harga tertinggi di wilayah East Blue (nilai nominal untuk kriminal di East Blue adalah 10 juta berry). Kemudian dia meraih harga 100 juta berry untuk kepalanya setelah mengalahkan Crocodile, salah satu dari Sichibukai, dan naik menjadi 300 juta berry setelah peristiwa di Enies Lobby

2.  Penampilan

Monkey D Luffy mempunyai ciri khas tersendiri yaitu topi jerami (ini sebabnya dia dijuluki topi jerami) yang dia dapat saat masih kecil, dari bajak laut terkenal Shanks si rambut merah, celana pendek warna biru, sandal dan kemeja tanpa lengan berwarna merah,dan dia berambut hitam. Dia juga punya bekas luka di bawah mata kirinya yang ia buat sendiri untuk membuktikan bahwa ia sudah dewasa dan berani.

Luffy selalu menggunakan baju bermodel sama setiap saat (hanya saja kadang-kadang warnanya berbeda), berbeda dengan Nami, Nico Robin, Sanji, bahkan Roronoa Zoro. Dia akan menggunakan baju yang berbeda untuk menyesuaikan diri dengan iklim dan cuaca (misalnya cuaca dingin di Drum Kingdom dan panas gurun di Alabasta), tapi akan kembali menggunakan baju asalnya setelah petualangannya berakhir. Fashion Luffy yang lain misalnya saat petualangan di Skypiea, Luffy membuka kancing bajunya dan mengenakan gelang. Saat pertarungan Davy Back Fight dengan kelompok Bajak Laut Foxy, Luffy mengenakan rambut Afro, sarung tinju, dan celana merah. Saat peristiwa di Enies Lobby, luffy mengenakan baju merah dan celana coklat.

3.  Buah Gomu Gomu

Ketika Luffy masih muda, dia secara tidak sengaja memakan Buah Iblis (di versi anime, dia memakannya asal-asalan dengan marah karena merajuk pada Shanks) yaitu Buah Gomu Gomu yang ia anggap adalah makanan penutup. Buah Gomu Gomu (Gomu berarti karet) adalah salah satu dari buah iblis yang menyebabkan tubuh pengguna menjadi melar layaknya karet dan bisa memanjangkan anggota tubuhnya. Selain itu, pengguna bisa kebal terhadap serangan fisik, bahkan peluru sekalipun dan menghantarkan listrik. Kelemahannya adalah benda tajam dan mungkin juga api.

Luffy menggunakan kekuatan Buah ini sebagai ciri bertarungnya yang khas, yaitu memanjangkan lengan untuk meninju atau memanjangkan kaki untuk menendang dan bisa menggembungkan tubuh untuk pertahanan diri. Luffy mempelajari struktur tubuhnya sangat dalam, sehingga mendapat banyak variasi dari jurus “gomu”nya. Terakhir, Luffy mempelajari keuntungan sebuah tubuh karet, dapat untuk memompa aliran darah dan mempercepat sistem transportasi energi, sehingga dia mendapat energi lebih banyak dari tubuhnya, dan tubuhnya juga mengeluarkan uap (ini dinamakan metode dopping). Gerakan ini dia namakan sebagai Gear Second. Kelebihan dari Gear Second adalah kecepatan dan kekuatan Luffy menjadi berkali-kali lipat dari sebelumnya, tetapi hanya untuk waktu yang singkat. Dengan kecepatan yang melebihi angin dan stimulan tenaga yang berlipat ganda, bahkan ara petarung super CP9 pun kewlahan menghadapi dirinya.

Luffy juga menemukan jurus yang lain yaitu Gear Third. Gear Third merupakan suatu teknik dengan memompakan udara ke dalam tulang karetnya sehingga akan membuat sebagian tubuhnya menjadi besar. Jurus ini berbeda dengan gomu-gomu no fusen yang hanya dapat menyimpan udara di dalam perutnya, udara yang disimpan dengan jurus ini dapat ditransferkan ke tangan dan kaki sehingga membuatnya bisa mengeluarkan semua jurus “gomu”nya dalam bentuk raksasa. Kelebihan dari Gear Third adalah kekuatan menjadi berkali-kali lipat melebihi kekuatan pada saat Gear Second, tetapi kekurangannya adalah kecepatannya menurun drastis. Selain itu, tubuh Luffy akan menyusut menjadi kecil setelah Gear Third selesai digunakan dan akan kembali beberapa saat setelah menggunakan Gear Third.

4.  Jurus-jurus Luffy

  • Gomu Gomu No Pistol : Luffy Meninju sambil melenturkan 1 tangannya.
  • Gomu Gomu No Rocket : Luffy mengambil ancang-ancang seperti sebuah ketapel dan menerbangkan dirinya sendiri dengan kecepatan tinggi.
  • Gomu Gomu No Muchi (cambuk) : Luffy memanjangkan kakinya dan menendang dari samping.
  • Gomu Gomu No Screw : Luffy memutar (mengulung-gulung) 2 tangannya dan memegang musuhnya lalu memutar balik tangannya sehingga terjadi putaran yang cepat.
  • Gomu Gomu No Gatling : Seperti Pistol, tapi kali ini dia menggunakan kedua tangannya untuk meninju musuh secara berulang kali dengan kecepatan yang sangat tinggi.
  • Gomu Gomu No Fusen (balon) : Luffy menghirup udara sebanyak banyaknya melalui mulut, sehingga membuat tubuhnya mengembung seperti balon.
  • Gomu Gomu No Bullet : Seperti Pistol, tapi sebelumnya dia telah melenturkan tangannya ke belakang sehingga dampaknya lebih besar.
  • Gomu Gomu No Bazooka : Seperti Bullet, Tapi dia menggunakan 2 tangan dan telapak tangannya terbuka.
  • Gomu Gomu No Stamp : Seperti Pistol, Tapi kali ini dia melenturkan 1 kakinya untuk menendang.
  • Gomu Gomu No Yari (tombak) : Luffy saling menempelkan kedua telapak kakinya untuk melakukan Gomu Gomu No Stamp.
  • Gomu Gomu No Kane (lonceng) : Luffy memanjangkan kepalanya ke belakang dan membenturkan kepalanya.
  • Gomu Gomu No Ono (kapak) : Luffy melenturkan kakinya setinggi mungkin keatas, kemudian membiarkan kakinya kembali dan menghantam musuh yang berada dibawahnya.
  • Gomu Gomu No Kazaguruma (baling-baling) : Luffy memutar (menggulung-gulung) badannya, memegang musuhnya lalu memutar balik badannya sehingga musuhnya berputar-putar dan terlempar sekaligus menghancurkan sekelilingnya.
  • Gomu Gomu No Tate (perisai) : Luffy menarik jarinya untuk menangkap musuhnya.
  • Gomu Gomu No Ami (jaring) : Luffy membentuk jari-jarinya seperti jaring untuk menangkap musuhnya.
  • Gomu Gomu No Baku Baku : Luffy membuat mulutnya menjadi besar dan memakan lawannya.(dinamakan baku baku karena mirip dengan wapol yang bisa memakan apa saja. wapol telah memakan buah baku baku)
  • Gomu Gomu No Shotgun : Luffy malakukan Gomu Gomu No Pistol kemudian membentuk gelombang di tangannya.
  • Gomu Gomu No Storm : Luffy melakukan Gomu Gomu No Fusen kemudian memutar tubuhnya dan terbang ke udara dengan menghembuskan nafas kemudian melakukan Gomu Gomu No Gatling ke atas sambil berputar-putar.
  • Gomu Gomu No Hanabi (kembang api) : Luffy berputar-putar dan menyerang lawannya dengan tangan dan kakinya ke segala arah.
  • Gomu Gomu No Rifle : Sama seperti Bullet, tapi kali ini dia memutar tangannya lebih dulu sehingga tinjunya menjadi lebih bertenaga.
  • Gomu Gomu No Tako Hanabi (kembang api gurita) : Luffy melakukan Gomu Gomu No Hanabi dan memantulkannya ke dinding (membabi buta).
  • Gomu Gomu No Hanabi Ougon Botan (kembang api bunga peoni emas) : Luffy melakukan Gomu Gomu No Hanabi dengan lilin emas (milik Enel) yang mengeras di tangan kanannya. Digunakan saat melawan Enel untuk memecahkan Raigo milik Enel.
  • Gomu Gomu No Bo : Luffy mengosongkan pikirannya agar gerakannya tidak dibaca lawan.Digunakan olehnya untuk melawan Mantra milik Enel.
  • Gomu Gomu No Ougon Rifle (rifle emas) : Luffy melakukan Gomu Gomu No Rifle dengan lilin emas (milik Enel) yang mengeras di tangan kanannya. Digunakan saat mengalahkan Enel.
  • Gomu Gomu No Flail : Luffy memutar tangannya di atas lalu meninju lawannya.
  • Gomu Gomu No Cannon : Luffy melakukan Gomu Gomu No Gatling sampai bayangan tangannya sudah banyak lalu mengumpulkan semua tangannya untuk satu pukulan.
  • Gomu Gomu No Mikata Robot : Luffy Menjerat tangan dan kaki musuhnya dan mengendalikan gerakannya.
  • Gomu Gomu No Ame (hujan): Luffy melakukan Gomu Gomu No Storm tapi dari atas kebawah seperti hujan.
  • Gomu Gomu No Champion Rifle : Luffy melakukan Gomu Gomu No Rifle dengan lilin milik Mr. 3 agar tidak mempan dengan racun milik Magellan saat melawan Magellan.

Semua jurus di atas namanya akan ditambahkan kata “Jet” (contoh : Jet Pistol) didepannya jika Luffy menggunakan Gear Second. Sedangkan, Jika Luffy menggunakan Gear Third semua jurus di atas namanya akan ditambahkan kata “Gigant” (contoh : Gigant Pistol) didepannya.

Jurus-jurus yang hanya ada dalam Gear

  • Gomu Gomu No Twin Jet Pistol : Luffy menggunakan Gear Second dan melakukan Gomu Gomu No Pistol dengan 2 tangan.
  • Gomu Gomu No Gigant Jet Shell : Luffy menggabungkan Gear Second dan Gear Third membesarkan badannya lalu membenturkan dirinya pada musuhnya.

Jurus-jurus yang lainnya

  • Haki : Kekuatan ini masih misterius dan belum jelas. Kekuatan ini dapat membaca gerakan, menonaktifkan buah iblis, bahkan membuat orang yang tidak dapat menahannya pingsan.
  • Haoushoku Haki : Haki level tinggi yang dikatakan hanya dimiliki satu dari sejuta orang. Sampai saat ini, yang pernah terlihat menggunakan kekuatan ini adalah Shanks si Rambut Merah dan Silvers Rayleight, Portgaz D Ace,selain itu Boa Hancock juga dikatakan memiliki kekuatan ini dan di cerita 568 terlihat luffy berteriak keras saat ace akan di eksekusi,2 orang yang akan memenggal kepala ace itu pingsan karena tidak tahan oleh haki luar biasa luffy,sirohige mengatakan

“BOCAH ITU,LEDAKAN ALAMI SANG RAJA”

5.  Kepribadian

Luffy adalah orang yang easy going dan sejak awal terlihat sama sekali tidak pintar.Sebagai seorang bajak laut Luffy bisa dikatakan sangat awam karena tidak mengetahui apapun tentang kompas dan ilmu kelautan. Selain itu dia tidak bisa berenang karena memakan Buah Gomu Gomu.

Kapten dari kelompok bajak laut topi jerami ini punya sikap yang bodoh dan konyol terhadap para anak buahnya, walaupun dia menganggap anak buahnya sebagai “seorang teman” daripada sebagai bawahan. Para anak buahnya seperti Sanji, Nami, dan Usopp kadangkala memukulinya karena kebodohan yang ia buat. Tetapi mereka sangat menghormatinya karena keteguhan hatinya sebagai seorang Kapten. Contohnya Roronoa Zoro, dia adalah teman terbaik Luffy dan yang paling mengerti Luffy (ketika peristiwa Usopp dan Aokiji) serta Robin adalah orang yang sama sekali tidak pernah mengejeknya ataupun memukulnya dan paling menghormatinya.

Luffy juga menjadi orang sumber masalah dan juga pencerah suasana di kapal. Kadang para kru direpotkan oleh ulahnya, karena ia suka bertindak seenaknya.

Luffy merasa harus memikul tanggung jawab seluruh anggota kelompok, tentunya sebagai kapten. Dia akan marah jika ada seseorang yang sampai menyakiti temannya. Misalnya dia bersumpah menghajar Sir Crocodile karena sudah membuat Vivi menangis (walau secara tidak langsung). Setelah mengalami pertempuran dengan Aokiji, Luffy mulai merasa pentingnya melindungi sahabatnya, terlebih setelah Usopp meninggalkan kru. Ketika Robin diculik oleh CP9, Luffy dan yang lain berusaha untuk menyelamatkannya. Walaupun menjadikan World Government sebagai musuh mereka. Luffy sendiri mulai serius untuk melindungi sahabatnya, tergambar dalam jurus baru Luffy yang khusus untuk menghadapi musuhnya yang menculik Robin, Gear.

Luffy sama sekali tidak pernah membunuh musuhnya, karena bagi Luffy kehilangan harga diri karena dikalahkan akan lebih menyakitkan daripada merenggut nyawa.

6.  Keluarga

Keluarga Monkey D. Luffy di penuhi misteri. Yang pertama diketahui dia adalah adik angkat dari Portgas D. Ace, komandan divisi 2 dari kelompok bajak laut shirohige. Kemudian di Water 7, dia bertemu kakeknya yang selama ini merawatnya, Monkey D. Garp. Dan anehnya, Garp sendiri adalah seorang laksamana madya legendaris dari angkatan laut. Disini juga diceritakan tentang kebenaran ayah Monkey D. Luffy. Sang Kriminal terburuk di dunia, revolusioner Dragon adalah ayah Monkey D. Luffy dengan nama lengkap Monkey D. Dragon. Tapi yang jelas, Monkey D. Dragon adalah salah satu penyandang nama D. di kisah ini, juga seluruh keluarganya. Setelah diselidiki oleh angkatan laut, pada saat Portgas D. Ace akan dieksekusi, diumumkan bahwa ayah-nya adalah Gold D. Roger dan ibunya Portgas D. Rouge. Kemudian dijelaskan juga dalam flashback bahwa Ace sebenarnya bukan kakak kandung Monkey D Luffy. Ia dititipkan oleh Roger pada Garp dan Garp memperkenalkan Ace sebagai “saudara baru” Monkey D Luffy.

7.  Sejarah

Ketika Garp pergi, Luffy kecil diasuh oleh Mayor Woop Slap dan Makino

8.  Luffy dan Shanks

Ketika Monkey D Luffy masih kecil, dia bertemu kelompok bajak laut yang singgah di desanya. Kelompok bajak laut tersebut dipimpin oleh Shanks dan Luffy ingin sekali bergabung dengannya. Luffy menusuk bagian bawah matanya dengan pisau sebagai tanda bahwa ia mempunyai keberanian, tetapi Shanks tetap menolaknya. Setelah Luffy bertemu dengan Higuma, Luffy diculik oleh kawanan perompak gunung dan Luffy dibawanya ke laut. Shanks menolongnya walaupun harus kehilangan sebelah tangannya. Ternyata alasan Shanks menolak Luffy adalah karena dahsyatnya lautan. Kemudian Luffy berjanji akan melebihi Shanks dan menjadi raja bajak laut lalu Shanks memberikan topi jeraminya dan berkata:

” Kuberikan topi berhargaku ini padamu, kelak kau harus mengembalikannya padaku”

9.  Sekarang

Setelah perang besar dengan pihak marine, Luffy mengalami taruma yang sangat besar atas kematian Ace. Luffy kemudian mengamuk di pulau Kuja dan coba dihentikan oleh Jimbei. Rayleigh kemudian datang ke pulau kuja dengan berenang setelah kapalnya tenggelam. Rayleigh nampaknya punya kenangan tersendiri di pulau ni karena semua orang mengenalnya. kedatangan Rayleigh adalah ingin mengajak Luffy dan Jimbei kembali ke MArine HQ untuk menyampaikan pesan kepada kru topi jerami yang lain untuk bertemu kembali setelah dua tahun. Setelah kejadian tersebut Luffy kemudian pergi bersama Rayleigh untuk berlatih menggunakan kekuatan haki. dua tahun kemudian Luffy kembali ke pulau Shabaody namun dia bertemu dengan bajak laut yang meniru bajak laut topi jerami.

 

manusia itu lebih indah dari alam

“Kasih sayang dan kekerasan selalu berperang di hati manusia seperti malapetaka yang berperang di langit malam yang pekat ini. tetapi kasih sayang selalu dapat mengalahkan kekerasan. Karena ia adalah anugerap Tuhan Dan ketakutan – ketakutan malam ini Akan berlalu dengan datangnya siang.”

“Cinta adalah satu – satunya kebebasan Di dunia, karena cinta membangkitkan Semangat yang hukum – hukum kemanusiaan dan gejala – gejala alami pun tak bisa mengubah perjalannya.”

“Kata yang paling indah di bibir umat manusia adalah kata ”Ibu”, dan panggilan paling indah adalah ”Ibuku”, ini adalah kata penuh harapan dan cinta, kata manis dan baik yang keluar dari kedalaman hati.”

“Terus terang, tidak banyak orang dewasa yang bisa melihat alam. Pencinta alam adalah dia yang perasaannya luar-dalam sungguh sesuai satu sama lain,. yang telah memelihara semangat masa kecil bahkan sampai memasuki era manusia biasa.”

“Alangkah buruknya kasih sayang yang meletakkan batu di satu sisi bangunan dan menghancurkan dinding di sisi lainnya. Sesunguhnya jarak terbesar adalah yang terletak antara…..perbuatan dan yang semata – mata hasrat….karena dalam keteringatan tidak ada yang dinamakan jarak dan hanya dalam kelupaan terdapat teluk yang tidak bisa dijembatani baik oleh suaramu maupun matamu.”

“Cinta adalah ketidakpedulian yang buta. Ia bermula dari ujung masa muda dan berakhir pada pangkal masa muda.”

“Mencintai adalah masalah penting bagi manusia. Bila kita mampu mengurai cinta, maka hakekat cinta akan berubah menjadi sesuatu itulah kenyataan cinta. Cinta memang tidak mudah untuk dimengerti.”

“Mereka katakan jika orang memahami dirinya, dia memahami semua orang. Tetapi aku katakan padamu, apabila orang mencintai seseorang, dia belajar sesuatu mengenal dirinya sendiri.”

“Kecantikan bersinar lebih terang dalam hati orang yang merindukannya.”

Hebat kan??? Gila tuh orang…bisa-bisanya buat kata-kata kayak gito… kalo aku, mending suruh buat program dari pada suruh buat kata-kata kayak geto…

Semoga kata-kata Mutiara Itu semua bisa menjadi motivasi anda dalam menjalani hidup yang sekmakin sulit ini….

mohon dibaca

“Sahabatmu adalah kebutuhan jiwamu yang terpenuhi. Dialah ladang hatimu, Yang dengan kasih kautaburi dan kau pungut buahnya penuh rasa terimakasih. Kau menghampirinya di kala hati gersang kelaparan, dan mencarinya dikala jiwa membutuhkan kedamaian. Janganlah ada tujuan lain dari Persahabatan kecuali saling memperkaya jiwa.”

“Air mata laki – laki tua lebih kuat daripada air mata seorang pemuda, karena air mata itu merupakan endapan sisa – sisa kehidupan dalam tubuhnya yang renta. Air mata seorang pemuda laksana setetes embun pada daun bunga mawar, sementara air mata orang tua laksana sehelai daun kuning jatuh bersama angin menjelang musim dingin.”

“Beritahu aku oh manusia, beritahu aku! Siapa di antara kalian yang tidak akan bangun dari tidur kehidupan, jika cinta telah membasuh jiwamu dengan jari – jarinya.”

“Seorang wanita yang telah dilengkapi oleh Sang Pencipta dengan keindahan jiwa dan raga adalah sebuah kebenaran, yang sekaligus nyata dan maya, yang hanya bisa kita pahami dengan cinta kasih, dan hanya bisa kita sentuh dengan kebajikan, Dan jika kita mencoba melukiskan wanita demikian itu, ia pun menghilang seperti kabut. “

“Berkali – kali aku telah membuat perbandingan antara keluhuran pengorbanan dan kebahagiaan pemberontakan untuk menemukan yang mana yang lebih luhur dan lebih indah, namun hingga kini aku telah terpaku hanya pada suatu kebenaran dalam seluruh persoalan itu, dan kebenaran itu ialah kesetiaan, yang membuat seluruh prilaku kita jadi indah dan terhormat.”

“Kemurahan hati tidak berarti memberikan apa yang kau butuhkan lebih dari yang kaubutuhkan, tetapi memberiku apa yang lebih kau butuhkan daripada yang kubutuhkan.”

“Anak kalian bukanlah anak kalian. Mereka putra – putri kehidupan yang merindu pada dirinya sendiri. Berikan kepada mereka cinta kalian, tapi jangan gagasan kalian, karena mereka memiliki gagasan sendiri. Kalian boleh membuatkan rumah untuk raga mereka, tapi tidak untuk jiwa mereka, sebab jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan, yang tidak bisa kalian kunjungi, sekalipun dalam mimpi.”

“Laki – laki yang tidak memaafkan wanita untuk kesalahan kecilnya, tak akan dapat menikmati kebaikan besarnya.”

“Kita hanyalah mahluk hidup, partikel – partikel debu yang beterbangan berputar – putar di dalam kehampaan abadi dan tak terhingga. Diri kita hanya untuk menyerah dan patuh. Jika kita mencintai, cinta kita juga tidak berasal dari kita, juga bukan kepunyaan kita. Sekiranya kita bahagia, kebahagiaan kita tidaklah dalam diri kita, tapi dalam kehidupan itu sendiri.”

“Aku mengagumi orang yang membuka pikirannya kepadaku; aku hormati dia yang mengungkap impian – impiannya. Tetapi kenapa aku tersipu, bahkan sedikit malu, di muka dia yang melayaniku.”

patut untuk diresapi

“Jika engkau benar-benar membuka matamu dan melihat, engkau akan menyaksikan bayanganmu dalam semua bayangan. Dan bukalah telingamu, lalu dengarlah, maka engkau akan mendengar suaramu sendiri dalam semua suara.”

“Persahabatan tidak mungkin terjalin jika kita hanya memberikan sebagian dari diri kita, sebab setiap jiwa berbeda dengan jiwa yang lain. Dalam persahabatan dan cinta, dua tangan terangkat berdampingan bersama untuk menemukan apa yang tidak dapat dicapai sendirian. “

“Kebanyakan orang yang berperasaan halus dengan cepat menyakiti hatimu agar kamu tidak mendahului mereka dengan menyakiti hati mereka. “

“Manusia mana yang mampu meninggalkan sebuah istana besar yang telah ia bangun sepanjang hidupnya walaupun istana itu adalah penjaranya sendiri? Sungguh sulit untuk meninggalkannya walau hanya sehari. “

“Sungguh malang apabila aku mengulurkan sebuah tangan kosong kepada orang-orang dan tidak menerima apa-apa, tetapi sungguh sengsara andaikata aku mengulurkan tangan yang berisi dan tidak seorang pun yang mau menerimanya. “

“Di dalam hasrat manusia, ada kekuatan kerinduan yang mengubah kabut dalam diri kita menjadi matahari. “

“Kepercayaanmu kepada orang-orang dan kesangsianmu mengenai mereka dekat hubungannya dengan kepercayaan dirimu dan kesangsian dirimu. “

“Akal dan belajar itu seperti raga dan jiwa. Tanpa raga, jiwa hanyalah udara hampa. Tanpa jiwa, raga adalah kerangka tanpa makna. “

“Kamu maju bukan dengan memperbaiki apa yang sudah terjadi melainkan menggapai ke arah apa yang terjadi. “

“Didalam hutan belantara tidak ada kepercayaan ataupun ketidakpercayaan yang mengerikan. Kicauan burung-burung tidak pernah jelas sebagai pertanda Kebenaran, Kebahagiaan, ataupun Kesedihan. “

“Manusia yang belum pernah mengalami penderitaan tidak akan pernah mengalami kebahagiaan. “

“Apabila telah kau pecahkan segala rahasia kehidupan, kau akan merindukan maut juga, sebab dia tak lain dari rahasia kehidupan juga. Kelahiran dan kehidupan adalah dua ungkapan termulia keberanian. “

“Apabila cinta memanggilmu, ikutilah dia, walau jalannya terjal berliku – liku. Dan apabila sayapnya merangkuhmu, pasrah dan menyerahlah kepadanya walau pedang yang tersembunyi di sayap itu melukaimu. Dan jika dia bicara kepadamu, Percayalah, walau ucapannya membuyarkan mimpimu, bagai angin utara mengobrak – abrik pertamanan.”

kata kata mutiara

“Sebagian kita seperti tinta dan sebagian lagi seperti kertas. Dan jika bukan karena hitamnya sebagian kita, sebagian kita akan bisu. Dan jika bukan karena putihnya sebagian kita, sebagian kita akan buta.”

“Pikiran kita bagai spons; hati kita sungai. Bukankah aneh kebanyakan dari kita lebih senang mengisap bukannya mengalir?”

“Jika seseorang menertawaimu, kamu bisa mengasihinya; tetapi jika kamu menertawainya kamu mungkin tidak akan bisa memaafkan dirimu. Jika seseorang menyakitimu, kamu bisa melupakan sakitnya; tetapi jika kamu menyakiti dia, kamu akan selalu ingat. Sebab, sesungguhnya orang lain itu bagian diri kamu yang paling sensitif dalam tubuh lain.”

“Ketika kamu sampai pada akhir dari apa yang kamu mesti ketahui, kamu akan berada pada awal dari apa yang kamu mesti rasakan.”

“Seandainya kamu hanya melihat apa yang ditampakkan oleh cahaya dan hanya mendengar apa yang dibunyikan oleh suara, maka sebenarnya kamu tidak melihat dan mendengar apapun.”

“Kita boleh saja berubah menurut musim, tetapi musim tidak akan mengubah kita.”

“Dia yang memandang pada bayangan-bayangan yang kecil dan dekat akan memperoleh kesulitan untuk melihat dan membedakan bayangan-bayangan yang besar dan jauh.”

“Kemajuan bukanlah karena memperbaiki apa yang telah kau lakukan, tapi mencapai apa yang belum kau lakukan. “

“Seorang optimis memandang pada bunga mawar saja, bukan pada durinya. Seorang pesimis merenungi duri, acuh tak acuh pada bunganya. “

“Nilai manusia terletak pada apa yang diciptakannya, bukan pada jumlah milik yang dikumpulkannya. “

“Seandainya aku mengisi diriku sendiri dengan semua yang kamu ketahui, ruang apa yang harus aku miliki untuk menampung semua yang tidak kamu ketahui? “

“Kita memilih kegembiraan-kegembiraan kita dan kesedihan-kesedihan kita lama sebelum kita mengalaminya. “

“Jika kamu membuka rahasia-rahasiamu kepada angin, kamu tidak boleh menyalahkan angin karena membuka rahasiamu kepada pohon-pohon. “

Dua Jiwa (episode_1)

Kehidupan ini memang tak seharusnya dijalani oleh Riko. Jalan yang telah ia pilih membuatnya menjadi dua pribadi yang sangat berlainan. Riko yang saat ini kelas XII A2 SMA, di mata kaawan-kawannya ia memiliki paras yang lumayan serta terkenal sebagai pribadi yang setia kawan, supel, serta tidak suka dengan kekerasan. Sedangkan dimata Guru-gurunya, Riko merupakan anak yang pandai meskipun sering membuat onar di kelas tapi hal tersebut masih dianggap wajar. Selain itu, ia juga merupan penyelamat bagi teman-temannya dalam menghadapi setiap ujian mata pelajaran.

“Rik, nanti ujian matik kan..?”, Tanya Dinda. ( Dinda merupakan teman sebangku Riko, ia memiliki kulit kuning langsat dengan bentuk wajah sedikit oval serta memiliki nata yang agak sipit meskipun bukan keturunan Indon)

“Gak tau Din, emang sudah ada pemberitahuan dari Bu Siska kalau hari ini ada ujian.??”, jawab Riko.

“Emang belum sih tapi kelas sebelah tadi pagi ujian kok.!!”, sahut Dinda. “Tapi bukankah itu sudah menjadi kebiasaan Bu Siska yang tak pernah memberitahu kalau ingin mengadakan ujian.”

“Yo gak apa-apa, paling-paling nanti cuma dapat nilai 5”, jawab Riko sambil tertawa.

“Nyindir ya.!! Kalau aku paling dapat 5 lha kamu belajar atau nggak belajar pasti dapat 8 atau 9”, kata Dinda sambil mencibirkan bibirnya ke arah Riko. “ Pokoknya kali ini kamu harus membantuku supaya dapat nilai delapan, kalu dapat nilai 8 nanti ku traktir deh.”

“Janji ya..??”, sahut Riko dengan semangat.

Plok. Suara punggung Riko yang dipukul dengan telapak tangan oleh Puguh. Tanpa ada rasa bersalah ia langsung ikut bergabung dengan Riko dan Dinda.

“Suami istri sedang sibuk bahas apa ini. Dari tadi kok berduaan terus.?”, kata Puguh sambil cengar-cengir di depan mereka. “Pasti ku mengganggu ya…hahahaha.”

Sambil menatap wajah dan memegang tangan Riko, Dinda berkata, “Kita usir saja ya Pa’, pengacau tak tau diri ini.!” (Dinda yang telah duduk sebangku sejak tahun lalu memang sangat mengenal sifat Riko dan tidak merasa malu kalau bermesraan denganya di depan orang lain). Riko yang melihat kejadian ini hanya tersenyum saja karena sudah terlalu sering melihat adegan seperti ini.

“Tu kan sang istri marah, pasti bentar lagi sang suami ikutan marah,” sahut Puguh sambil tertawa terbahak-bahak.

“Ayo Riko… tunjukan taringmu”, tambah Puguh ( suara tawa Puguh semakin menjadi-jadi)

Dinda dan Puguh memang selalu saling mengejek setiap kali mereka bertemu terutama ketika ada Riko, mereka berdua seperti Tom & Jerry sedangkan Riko sebagai bahan rebutannya. Meskipun pada akhirnya Riko lah yang selalu menjadi tumbal tapi itu tak pernah memmbuatnya sakit hati Karena bagi Riko mereka merupak sahabat terbaik yang pernah dimilikinya.

“Tet…tet…tet…”, bunyi suara bel, tanpa terasa senda gurau diatara mereka bertiga telah menghabiskan waktu istirahat meraka.

Gemuruh ruang kelas mulai terdengar keras, merka semua khawatir akan ada ujian dadakan matematika. Ada sebagian yang berharap-harap cemas ada juga yang cuek is the best. Ditengah suara gemuruh kelas yang semakin menjadi-jadi. Tiba-tiba ada suara lantang dari pojok belakang.

“Mau ujian sekarang atau besok nggak ada pengaruhnya, paling-paling dapat nilai 4.”

Sontak seketika itu suara tawa terbahak-bahak menggantikan suara gemuruh yang tak jelas. Celotehan singkat dari Puguh telah mencaikan suasana kelas yang semula tegang menjadi santai dan tanpa beban. Yah, memang seperti inilah sifat dari Puguh, santai dan terkadang tanpa ada pemikiran lebih lanjut ketika mau berbicara, bisa dibilang Puguh slalu berbicara blak-blakan dan urakan.

Suara riang kelas tersebut telah berubah menjadi tenang ketika ada guru Bp yang masuk ke ruang kelas tersebut. Tanpa banyak basa-basi ia langsung menjelaskan apa maksud kedatnganya.

“Anak-anak, ini ada tugas dari Ibu Siska karena beliau harus mengikuti rapat dinas pendidikan di kabupaten, tolong dikerjakan dengan tenang ya.!!”, kata Guru Bp tersebut.

Setelah selesai menyerahkan tugas tersebut kepada ketua kelas maka beliau segera meninggalkan ruangan tersebut tanpa meninggalkan banyak pesan.  Suasana kelas pun kembali kepada kondisi semula, beban pikiran tentang ujian dalam sekejap telah hilang. Apa yang mereka rasakan saat ini  seperti orang yang mendapatkan oase di tengah gurun pasir.

Nutelen kelas dengan segera menulis tugas tersebut di papan tulis, tak butuh waktu singkat untuk menulis lima buah soal yang diberikan oleh Bu Siska. Ia pun segera bergabung dengan teman-temanny untuk melanjutkan kegaduhan kelas mereka. Di tengah-tengah suara gaduh kelas tersebut, lagi-lagi Puguh berteriak lantang.

“Riko cepat kerjakan tugas Bu Siska, setelah selesai nanti lapor padaku..!!”, perintah Puguh.

“Iya Riko cepat kerjakan”, sahut suara kompak sekelas, setelah itu mereka semua tertawa terbahak-bahak tanpa memperdulikan perasaan Riko. Yah, memang seperti inilah keadaan kelas XII A2 setiap ada tugas pelajaran. Riko selalu menjadi tumbal kelas untuk mengerjakan setiap tugas yang diberikan.

Riko yang mendengar perkataan tersebut dan tanggapan dari teman-teman sekelas hanya bisa tersenyum saja. Ia sudah pasrah akan keadaan ini karena sudah menjadi rutinitasnya ketika ada tugas di jam kosong sehingga tidak mengherankan jika nilai tugas di kelas ini selalu sama. Tanpa buang-buang waktu Riko segera mengerjakan tugas tersebut.

“Din, ayo bantu kekasihmu..!! Jangan diam aja..”, celoteh Puguh.

“Nggah usah Din, aku saja”, sahut Leny.

”Tak temenin ya Rik.”, kata Leny manja sambil melemparkan senyum kearah Riko, dengan sigap ia langsung menggeser kursi mendekati Riko yang sedari tadi hanya duduk terdiam mengerjakan tugas dari Bu Siska.

(Leny merupakan salah satu orang yang menyukai Riko seperti Dinda, ia memiliki wajah oval dengan bibir tipis serta hidung yang agak mancung, rambutnya sebahu yang selalu dikucir. Penguhuni kelas ini sudah tahu kalau Leny sangat menyukai Riko tapi Riko tak pernah membalas cintanya karena hanya menganggapnya sebagai teman saja)

“Tu gak perlu Len..!!, cukup aku saja yang membantu, ya kan Riko saying..”, sambung Dinda yang tak ingin Leny semakin mendekati Riko. Sebenarnya dalam hatinya, Dinda sangat tidak ingin Leny mendekati Riko, ia selalu ada rasa marah dan benci jika ada perempuan yang mendekati Riko.

“Ayo Rik, kamu milih siapa? Dinda, Leny, atau aku saja.”, teriak Puguh sambil tertawa terbahak-bahak.

Lagi-lagi Puguh telah membuat seluruh mata tertuju pada adegan itu, serta suara tawa kelas semakin bergemuruh seperti ingin memecahkan kaca jendela. Riko hanya bisa tersenyum menghadapi piristiwa tersebut dan tak melakukan pembelaan sedikitpun. Ia menyadari jika membalas celotehan Puguh maka hanya akan membuatanya tambah bersemangat dalam mencari topik untuk memojokannya.

Mendengar celotehan Puguh semakin membuatnya semangat dalam memperoleh perhatian dari Riko. Ia dengan segera mmerangkulkan tangannya dipundak kiri Riko sambil berkata, ”Pilih aku kan Rik, nggak usah malu kan kita memang ditakdirkan bersama.” Sambil mendekatkan  bibirnya di telinga kanan Riko, Leny membisikan kata, “Aku mencintaimu Rik, teramat sangat.”

“Oh… tak bisa, tetap Dinda yang ada dihati Riko, betul kan Rik”, sahut Dinda sambil memegang tangan kiri Riko. Riko tak menjawab kedua pertanyaan tersebut dan hanya memberkian senyuman manis kepada dua gadis berparas cantik yang berada disampinya.

Sejak adegan ini maka mereka bertiga menjadi pusat pembicaraan terutama adu mulut di antara Dinda dan Leny dengan Puguh sebagai penengahnya. Meskipun dalam kedua gadis tersebut ada rasa marah dan benci tapi pembicaraan mereka masih banyak diisi dengan lelucon.

Tanpa terasa waktu pun berjalan begitu cepat, tugas yang Riko kerjakan telah selesai. Teman-temannya yang sedari tadi menunggu tugas matik dengan segera menyalin tugas yang telah dikerjakan oleh Riko. Dalam waktu sekejap tugas yang diberikan oleh Bu Siska telah dikerjakan oleh semuanya.

Bel pulang sekolah sudah berdering, seluruh siswa mulai berhamburan keluar kelas menuju tempat parkir untuk segera keluar dari lingkungan sekolah. Dalam sekejap ruang kelas telah berubah sepi dan sunyi hanya ada beberapa orang saja yang tersisa.

“Nggak usah langsung dijawab Rik, ku tetap setia menunggumu”, kata Leny sambil memenggang tangan Riko. Selepas itu ia langsung pamitan untuk pulang kerumah.

“Emang apa yang tadi dikatakan Leny Rik.?”, tanya Dinda dengan nada curiga.

“Nggak ada apa-apa kok Din. Aku pulang dulu ya.”, jawab Riko dengan singkat.

Dalam hati, Dinda sangat yakin kalau tadi Leny pasti berkata kalau ia mencintai Riko, awas kamu ya Len, jangan pernah berharap untuk bisa merebut Riko dariku.

“Tunggu Rik, kita keluar sama-sama.”, pinta Dinda.

“Apa kamu hari ini nggak bawa motor.?”, tanya Riko.

“Nggak kok Rik, nanti dijemput kakak.”, jawab Dinda.

Mereka keluar bersama-sama sambil berbincang-bincang ketika Dinda melihat Leny, ia dengan sengaja mendekatkan tubuhnya pada Riko dan memegang tangan Riko. Leny yang melihat adegan itu merasa tak terima dan ingin segera menghampiri dan memaki dinda. Riko yang tahu akan kejadian tersebut langsung berhenti dan berpura-pura membenahi tali sepatunya agar tidak terjadi perselisihan lebih lanjut diantara kedua temannya.

“Rik, pulang bareng nggak.?”, Tanya Puguh.

“Makasih Puh, lain kali aja, ku mau ke kota sebentar jadi kamu duluan aja.”, jawab Riko.

“Ok Rik, Din, duluan ya.”, balas Puguh sambila memacu motornya menjauhi sekolahan.

“Emang ke kota mau ngapain?”, Tanya Dinda.

“Nggak ada yang penting sih, Cuma pengen jalan-jalan saja”, jawab Riko.

“Boleh ikut nggak?”, pinta Dinda.

“Tu, kakakmu sudah dating, kapan-kapan aja Din. Kasihan kakakmu yang sudah jauh-jauh datang menjemputmu.”, balas Riko.

“Hmm… Betul juga Rik, duluan ya.”, jawab Dinda sambil berlalu meninggalkan Riko senirian di depan sekolahan. Dalam hatinya meras kecewa karena kesempatan untuk jalan berdua dengan Riko telah hilang.

Sebentar saja menunggu bis yang menuju ke kota telah datang menjemput Riko, ia pun segera naik dan melanjutkan perjalanan ke kota.

Bersambung… … …

motto

  • “ Demi masa. Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal sholeh serta saling nasehat – menasehati dalam kebenaran dan kesabaran. “ ( Q.S. Al ‘Asr; 1-3)
  • Doa merupakan kekuatan yang tak dapat dibayangkan, mebuat kita terpana karena mampu merubah sesuatu yang sedrhana menjadi luar biasa, yang tak mungkin menjadi mungkin.
  • Hidup hanyalah sementara, sekejap saja akan lebih berharga jika kita mengisinya dengan sebuah karya yang nyata.
  • Kesabaran merupakan kunci dalam mengahadapi kesulitan serta dapat meningkatkan rasa setia kawan dalam diri manusia.
  • Sederhan dalam sikap, kaya dalam karya.

Tiga Pertemuan

Kring… kring… kring…

Segera kuraih HP di atas meja sudut ruang kamarku.

“Halo mas..”, jawab Yani.

“Halo Yani, mas hari ini g masuk kerja, adek sedang liburan tho..? Gimana kalau nanti kita jalan-jalan ke pantai?”, jawab Hari.

“Oke mas, Q juga ingin pergi ke pantai apalagi sama kang mas, hmmm rasanya gimana gitu..??

“Gimana apa..??, sahut Hari.

“Rahasia..!! Sayang nggak boleh tahu, hehehe..”, goda Yani.

“Iyalah, nanti Q jumput jam 9 ya.?”

“Baik sayangku, Yani siap-siap dulu.. Daa saying”

“Daaa juga yank, sampai jumpa nanti”

Yani pun dengan segara mengambil pakaian di lemari samping tempat tidurnya serta bersiap-siap melangkah ke kamar mandi. Tiba-tiba langkahnya terhenti saat melihat vas bunga pemberian Mas hari. Dengan segera Yani menuju meja yang terletak di sudut kamarnya dan mangambil vas bunga, ia pun duduk di kursi sambil melihat ke arah jendela. Seketika itu aku teringat pertemuanku pertaman kali dengannya. Kalau ku ingat pertemuan itu, ku selalu ingin tertawa sendiri. Pertemuan yang mungkin tak pernah kuharapkan karena begitu singkat dan cepat. Setiap kali ku ingat pertemuan tiu semakin kurasakan bahwa pertemuan itu semakin indah dan tak ingin ku lupakan.

Pagi itu ketika ku berangkat tergesa-gesa karena terlambat ke kantor, ku terkejut ketika melihat sebuah mobil asing parkir di depan kantor. Pasti aka nada perjalanan ke luar kota lagi. Padahal hari ini ku ingin duduk-duduk membuat laporan di kantor.

Haaaah… Sambil menghela nafas yani pun segera memacu langkah kakinya semakin cepat agar tidak ketinggalan breefing pagi.

Pintu depan mobil terbuka, seseorang pemuda terlihat begitu jelas di depan Yani dan Yani pun seketika itu menjerit.

“Aaaaaaaaww”,( yani memang pribadi yang mudah terkejut jika tiba-tiba ada seseorang berdiri dihadapannya). Tanpa sadar tas yang kubawa terjatuh.

“Oh maaf, saya nggak sengaja”,kata pemuda itu. Ia dengan segera mengambil tas, sambil melemparkan senyum kepadaku ia memberikan tasku.

Yani hanya terpaku terdiam seribu bahasa seperti monjali  yang kokoh berdiri diatas tanah. Ia tidak menjawab maupun menerima tas yang di sodorkan oleh pemuda itu.

“Mbak.Mbak…Mbak…???”, tambah pemuda itu.

“Oh iya, nggak apa-apa kok mas, makasih lho telah mengambilkan tasku.”, sahut Yani sambil menerima tas yang diberikan oleh pemuda itu.

Yani melihat pemuda itu dari ujung kaki sampai ujung rambut tanpa menyadari bahwa tingkahnya sedang diperhatikan oleh pemuda itu, ketika yani melihat wajanya, kedua insan itu saling bertatapan tanpa ada ucapan yang keluar dari keduanya, mereka berdua terus bertatapan seolah-olah di dunia ini hanya mereka berdua tanpa menyadari ada seseorang yang sedang memanggil Yani.

“Yani.Yani..Yani…!!!”, jerit Sinta.

“Iya Nta.”, jawab Yani. Pertemuan yang singakat ini telah membekas di hatinya, percampuran antara rasa senang dan kecewa. Senang karena bertemu pemuda itu serta kecewa karena Sinta mebuyarkan momen indah dengan pemuda itu.

“Makasih ya Mas, makasih lho”, kata Yani sambil berlalu meninggalkannya untuk segera masuk ke dalam kantor.

“Oh iya sama-sama Mbak Yani”, sahut pemuda itu.

Sontak Yani pun terkejut karena namanya dipanggil olehnya dengan segera ia menoleh ke belakang dan memberikan senyuman manis ke arah pemuda itu.

“Yani cepat..!!”

“Bentar tho Nti. Kamu ini ganggu acara orang laian aja.”, balas Yani.

“Kok kamu nggak ikut breefing?”, tambah Yani.

“Ya ikutlah, ini lagi ambil buku laporan kemarin, kan hari ini aka nada pemeriksaan, buku laporanmu sudah jadi lum?”, jawab Sinta. (Sinta adalah sahabat karib dari Yani, tidak ada rahasia diantara mereka berdua. Keduanya selalu bersama baik dalam sedih maupun senang disamping itu ruangan mereka juga sama, ruangan paling pojok kiri sebelah pintu masuk kantor jadi siapapun yan keluar masuk kantor pasti mereka tau.)

“Ya sudahlah kan aku pegawai rajin nggak seperti kamu”, sahut Yani sambil melempar senyum kecil kearah Santi.

“Iya Bu Yani, kamu memang pegawai paling rajin di kantor ini.”, sindir Santi.

Sambil berbincang-bincang mereka berdua berjalan keruang breefing yang terletak di pojok belakang kantor, ruangan yang besar penuh dengan slogan-slogan motifasi untuk bekerja dengan keras dan pantang menyerah dalam menghadapi ujian pekerjaan.

Waktu berjalan begitu cepat tanpa terasa breefing pagi sudah selesai dengan rincian tugas hari ini bahwa Sinta dan Yani harus pergi ke luar kota.

“Setiap keluar kota selalu membicarakan proyek perusahaan terus, sekali-kali ke luar kota itu jalan-jalan, shooping, atau apalah.”, gerutu Yani.

“Pengennya itu terus…!!, Kan emang itu tugas kita berdua, Yani..Yani.”, sahut Sinta.

Merka berdua berjalan ke ruang kerja untuk melakukan persiapan sebelum melakukan kunjungan ke perusahaan untuk membicarakan proyek. Setelah selesai mereka segera berjalan menuju halaman kantor untuk melakukan perjalanan keluar kota. Yani yang dari tadi hanya terdiam dan lemas tak bersemangat tiba-tiba bergairah kembali karena mereka melakukan perjalaan dengan pemuda yang telah mempesona hatinya pagi tadi.

“Yani, kamu kesambet apa.? Dari tadi hanya senyum-senyum saja.?”, Tanya Sinta.

“Apa Nta. Eh nggak apa-apa kok, pokoknya hari ini pengen senyum aja.?, jawab Yani.

“Tadi tidak semangat, malas-malasan sekarang kok sudah berubah 3600, pasti karena… Ehmm.”, sindir Sinta.

“Sudahlah Sinta, ayo lekas berangkat.”, sambung Yani supya tidak semakin di sindir oleh Sinta.

Pertemuan singkat tadi pagi telah membekas di dalam hati kedua insan tersebut. Hari ini perjalanan Yani dan pemuda itu berjalan begitu mudah dan menyenangkan tanpa adanya beban dalam hidup ini rasanya seperti umat Islam yang sedang merayakan Hari Raya Idul Fitri. Percakapan keduanya hanya sebentar saja itupun di dalam mobil waktu perjalanan pulang karena hari terjadi pembicaraan kedua perusaahan sehingga waktunya habis untuk membahas kerjasama saja. Meskipun demikian Yani tidak merasa capek ataupun mengeluhkan proses pembicaraan yang berjalan seharian penuh karena ia  mengetahui bahwa pemuda itu bernama Hari. Hal itu lebih berharga dari hasil pembicaraan kerjasama tadi dismaping itu karena pembicaraan berjalan alot dan berbelit-belit maka kedua belah pihak memutuskan untuk melakukan pembicaraan selama dua hari lagi.

Pada akhirnya pembicaraan yang berlangsung selama tiga hari berjalan mulus dan telah menghasilkan kesepakan diantara kedua belah pihak. Hal ini tentu saja peran utama dari Yani yang begitu bersemangat dalam melakuakan pembicaraan dikarenakan seseorang yang telah mengusik hatinya sedang menunggu di luar untuk mengantarnya pulang. Ia mengerahkan segala kemampuannya untuk pembicarran kali ini. Dalam hatinya selalu berkata cepat selesai pertumuan ini agar dapat segera bertemu dengan Mas Hari, meskipun hanya sebatas senyuman, baginya itu lebih berharga dibandingkan intan berlian.

Perjalanan pulang di hari ketiga sudah cukup malam, Hari menawarkan untuk mampir makan malam atau langsung pulang. Seketika langsung dijawab makan malam oleh Yani, padahal di dalam mobil itu ada atasanya Bu Risa. Mengetahui hal itu, Bu Risa pun menerima usul dari Hari dan menyerahkan lokasi tempat makan kepadanya.

Hari memacu mobil yang ia kendarai lebih cepat agar segera sampai ke rumah makan. Lima belas menit kemudian rombongan ini telah sampai di rumah makan.

“Tempat yang sangat tepat untuk menyatakan rasaku padanya”, guman Hari dalam hati.

Mereka berempat segera keluar untuk makan malam, lokasi ini memang sangat romantis letaknya di sebuah bukit yang dikelilingi sebuah parit buatan dengan berbagai tanaman hias disisi parit serta dihiasi lampu taman yang berwarna kemerah-merahan. Suasana lokasai semakin indah karena bagian depan restoran ini terdapat sebuah kolam ikan. Restoran semi terbuka memang sangat cocok bagi orang yang telah melakukan hari begitu bera maupun bagi kekasih yang sedang dimabuk asmara.

Hari yang sudah hafal dengan tempat ini segera mengajak mereka utnuk melwati jalan kecil yang terbuat dari tatanan batu serta dikelilingi tanaman hias dan lampu menuju kearah pojok kiri. Tempat yang terbuka untuk makan malam yang indah sambil melihat bukit yang berwarna-warni oeh cahaya lampu rumah. Setelah menemukan tempat yang cocok maka mereka berempat segera makan malam.

Hari yang sudah berencana untuk menyakan cintanya kepada Yani mengajak mereka berempat untuk berkeiling taman restoran melihat aneka bunga yang berwarna-warni serta kolam ikan yang terletak di tengah-tengah taman ini. Meskipun dalam kondisi yang tak terlalu terang membuat taman ini semakin indah dan menyenangkan bagi siapapun yang mengelilinginya. Sesampainya di kolam, Hari menggenggam tangan Yani dan menyatakan cintanya.

“Yani, aku mencintaimu sejak pertama kali kita bertemu, maukah engkau menerima cintaku dan menjalin hubungan yang lebih indah bersamaku, sejak kita bertemau setiap saat pikiran dan hatiku selalu memikirkan dirimu dan senyumanmu.”, kata Hari dengan suara sedang yang penuh dengan irama seperti para pembicara sebuah seminar yang sangat menyakinkan pendengarnya.

“..”, Yani hanya terdiam tanpa kata seperti tersambar petir di tengah malam yang penuh dengan bintang.

“Bagaimana Yani”, tambah Hari.

“Suit…suit”, teriak Sinta, sedangkan Bu Risa hanya tersenyum manis kearah dua insan yang tengah di mabuk asmara.

“Hmmm…” tanpa sepatah kata pun yang dapat keluar dari mulut Yani, ia hanya mengangguk pelan sambil melemparkan senyum ke arah Hari dan membalas remasan tanganya lebih erat.

.._.._.._.._.._.._..

“Hmmmm… Sudahlah…”.

“Itu pertemuan yang indah dan akan menjadi permulaan kebahagian bagi kita berdua”.

Mas Har…Mas Har… Aku sangat menyangimu”, gumam Yani di dalam hati.

Waktunya siap-siap kan hari ini mau bertemu dengan kekasih tercinta. Hari ini aku harus tampil maksimal kan ini satu tahun kita jadian, ku ingin memberikan sebuah kejutan kepadanya, moga semua berjalan lancar.

“Bu, nanti saya jalan-jalan ya?, pinta Yani.

“Iya Yan, tapi bantu ibu bentar ya?, jawab Ibu.

“Baik bu.”, sahut Yani.

Waktu pun berjalan begitu cepat mereka berdua telah seharian di pantai. Hari mengajak Yani untuk melihat matahari terbenam diatas karang pantai, suasana sore itu semakin romantic ketika Yani menyandarkan kepalanya di bahu kiri Hari, Hari membalasnya dengan merangkulkan tangan kirinya di pundak Yani sedangkankan kedua tangan mereka saling mennggenggam erat.

“Yani sayangku, kamu ingat hari ini hari apa?, Tanya Hari.

“Emang hari apa?, jawab Yani seolah-olah tidak tau kalau ini hari jadi satu tahun.

“Ada yang ingi aku berikan kepadamu”, sahut Hari sambil mengangkat tangan kanan Yani kemudian menyematkan cincin perak di jari manisnya.

Yani yang melihat adegan hanya terdiam dan terharu, rencana untuk memberikan kejutan kepada kekasihnya tidak tercapai. Sekarang dialah yang memperoleh hadiah istimewwa dari kekasihnya.

‘Hadiah ini adalah buah cinta kita berdua dan tunggulah beberapa waktu lagi aku akan segera melamarmu”, kata Hari dengan menatap tajam mata Yani dan menggenggam erat tangannya.

Yani yang merasa terharu seketika itu langsung memeluk erat tubuh Hari.

“Ku sangat bahagia bersamamu”, jawab lirih suara Yani di telinga kanan Hari.

Kedua insan yang telah menemukan arti cinta sejati mengikrarkan bahwa mereka akan selalu bersam untuk selamanya sampai waktu yang memisahkan mereka.

 

 

Pengarang      : Prasetyo

Inspirasi         : Sudariyanti

 

Buih buih cinta

seperti maha kuasa

yang telah menciptakan dahan – dahan pohon

untuk tempat berpijak burung – burung

engkau pun telah tercipta

tuk menjadi sandaran hatiku

agar ku merasapi makna cinta sejati

detik perpisahan itu

menjadi sejarah yang tak terencana

kita seperti merpati diawan biru

menjadi sejarah yang tak terencana

buih cinta yang merekah

dalam gejolak jiwa telah hancur

kita hanya pasrah

Pengharapan

lama kupandangi wajahmu

entah mengapa ku jadi terpaku

langkah – langkah kakimu

indah terlihat di mataku

andai aku kau beri waktu

kan ku mintakan pada dirimu

untuk bias memaafkan diriku

secerah harapanku

uluran mesra tanganmu

kini datanglah mengisi hidupku

agar bersemi lagi cintaku

kurasakan sepi sekali

andai tak jumpa sehari

manisku senyumanmu

untuk obat penawar rindu